Berkunjung ke kota Yogyakarta merupakan pilihan yang tepat untuk mengisi hari libur bersama keluarga terutama anak-anak. Hal tersebut dikarenakan tempat wisata di Yogyakarta tidak hanya sekedar tempat wisata yang menyuguhkan panorama keindahan yang memikat hati, tapi juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak dalam mengenal kebudayaan serta sejarah yang ada di kota tersebut. Salah satu yang menjadi ikon dari kota Jogja adalah jalan Maliboro Yogyakarta yang merupakan tempat yang selalu ramai baik siang maupun malam.
Namun ternyata, ada banyak tempat di Jalan Malioboro yang seru untuk dikunjungi. Wisatawan bisa melihat gedung bergaya kuno, mengunjungi kawasan pecinan, dan hunting foto Instagramable.
Berikut adalah tempat di Malioboro yang wajib dikunjungi,
- Titik Nol Kilometer
Titik Nol Kilometer Yogyakarta menjadi titik akhir perjalanan wisatawan di Jalan Malioboro. Wisatawan bisa menikmati suasana Kota Yogyakarta sembari duduk santai di bangku-bangku yang telah disediakan. Titik nol kilometer Yogyakarta berada di persimpangan yang mempertemukan empat ruas jalan, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari sisi barat, Jalan Margo Mulyo dari sisi utara, Jalan Panembahan Senopati dari sisi timur, dan Jalan Pangurakan dari sisi selatan. Tempat bersejarah, seperti Benteng Vredeburg, Istana Kepresidenan Gedung Agung, Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Kantor Pos Besar, Gedung BNI 46, dan sebagainya mengelilingi kawasan ini.
2. Benteng Vredeburg
Selain jalan-jalan, wisatawan bisa menjumpai tempat bersejarah di Jalan Malioboro, yakni Benteng Vredeburg. Dulunya Belanda menggunakan tempat ini sebagai Markas Belanda untuk memantau kegiatan di dalam Keraton Yogyakarta. Saat berkunjung ke Benteng Vredeburg, wisatawan akan menjumpai minirama Kongres Boedi Oetomo, diorama pelantikan Soedirman sebagai Panglima Besar TNI, mesin ketik Surjopranoto, kendil yang digunakan oleh Soedirman, dokumen Soetomo, dan sebagainya. Terdapat beberapa bangunan di dalam benteng, seperti rumah perwira, rumah residen, asrama prajurit, gudang senjata, gudang logistik, hingga rumah sakit, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
3. Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo adalah tempat yang tidak boleh dilewati saat berkunjung ke Malioboro. Pasar yang dulunya bernama Pasar Gedhe ini memiliki nilai sejarah karena didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I ketika membangun Keraton Yogyakarta. Melansir dari laman Jogja Cagar, perubahan nama menjadi Pasar Beringhaijo terjadi pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII. Nama Beringharjo diambil dari kata bring dan harjo, karena lokasi pasar itu awalnya merupakan hutan beringin. Wisatawan bisa menjumpai oleh-oleh Kota Yogyakarta lengkap, mulai dari batik, kuliner, pernak-pernik, pakaian, tas, dan sebagainya.
4. Teras Malioboro
Memadukan wisata belanja dan budaya yang menjadi ciri khas kawasan heritage Malioboro, memunculkan kembali unsur terpenting yang selalu dipegang Kota Jogja untuk pariwisatanya. Sapta Pesona terwakilkan di dalam suasana yang dibangun pada Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahtamahan dan Kenangan yang ditawarkan terbalut kehangatan seni dan budaya yang melekat erat di kawasan jantung Kota Jogja ini.
Teras Malioboro telah menjadi lokasi pusat belanja barang-barang khas Kota Jogja dan sekitarnya. Beragam jenis souvenir, kerajinan tangan dari bahan alami, batik, kaos oblong khas Jogja, hingga kuliner kini tertata apik dengan konsep indoor di Teras Malioboro 1. Teras Malioboro 1 adalah tempat berbelanja yang nyaman dan bersih dilengkapi dengan eskalator, lift, spot menikmati kuliner dan spot foto yang estetik serta instagramable dengan bertemakan industrial modern dua lantai.
5. Plang Jalan Malioboro
Berkunjung ke Malioboro belum afdol tanpa foto di plang Jalan Malioboro. Banyak wisatawan yang antre untuk berfoto di plang Jalan Malioboro dengan latar belakang jalan dan pertokoan. Wisatawan bisa menemukan beberapa plang Jalan Malioboro di beberapa titik. Plang berwarna hijau itu, dilengkapi dengan tulisan warna putih berbunyi Jalan Malioboro dengan huruf alfabet dan aksara Jawa di bawahnya.
Seorang Komentator WordPress, Senin, 21 Agu 2023
Hai, ini merupakan sebuah komentar.
Untuk mulai memoderasi, mengedit, dan menghapus komentar, silakan kunjungi layar Komentar di dasbor.
Avatar komentator diambil dari Gravatar.